KUPAS BUKU : BUKU RUMAH BELAJAR SERI 1 DAN 2
Masyarakat mendapatkan akses sumber belajar melalui Perpustakaan. Keberadaan perpustakaan di sekolah, maupun di masyarakat agar proses mencerdaskan kehidupan bangsa dapat lebih dipercepat, mulai dari menumbuhkan kebiasaan membaca masyarakat dan menyadarkan mereka bahwa kehadiran Perpustakaan dan Taman bacaan Masyarakat dapat dijadikan sumber informasi sarana pendidikan dan hiburan.
Mengejar Ketertinggalan Teknologi (Perpustakaan Berbasis Teknologi)
Perpustakaan merupakan pusat belajar masyarakat berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Potensi perpustakaan, strategi, aman, dan nyaman terhubung proses belajar, membuka lapangan kerja. Tidak ada batasan perbedaan. Perpustakaan mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat dengan strategi internet dan komputer.
Bagaimana Mengadakan Rumah Belajar?
Bermula dari sebuah perpustakaan kemudian setelah mengikuti pelatihan yang diadakan CCFI (CocaCola Foundation Indonesia), kami mengadakan Rumah Belajar.
Persiapan sosial merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan minat masyarakat terhadap gagasan Rumah Belajar. Termasuk membangun harapan dan keyakinan bahwa masyarakat mampu mencapai harapan tersebut.
Diperlukan fase-fase dalam rangka persiapan pembangunan Rumah Belajar, yang merupakan fungsi tambahan Perpustakaan, antara lain :
1. Bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat seperti sesepuh, guru, ketua pengurus masjid/gereja, Ketua PKK, Karang taruna, Membuat tabel untuk mencatat usulan, kritik dan saran
2. Membentuk Tim Sosial
3. Pertemuan dengan masyarakat
4. Merangkum hasil analisis
Membuat dan menyusun visi (cita-cita), misi (tugas), tujuan (hasil yang hendak dicapai),serta prinsip (hal-hal yang tidak boleh dilanggar).
Maksud diadakannya penyusunan kebijakan umum memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam merumuskan hal-hal prinsip yang disepakati (dirangkum dari Buku Rumah Belajar Seri 1 dan 2)
Komentar