CERITA INFO WISATA EDELWEIS

Bertemu Babi Hutan (Celeng)

(2 foto dari google)

     Serombongan turis dari negara-negara Eropa sedang berjalan Trekking rute Candi Sukuh ke Tawangmangu melalui perbukitan dekat hutan, Rute ini sangat disukai oleh turis-turis mancanegara, tulis  salah satu teman di HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) DPC, Ka, Karanganyar , Bapak Candra. Perbukitan dipenuhi pohon cemara dan suasana pedesaan masih sangat kental, senyum ramah warga, lingkungan yang akrab dengan gotong royong, anak-anak desa bermain bola di lapangan terbuka. Naik turun lereng di kanan kiri yang dilalui ladang tanaman sayur hijau, sawi dan bawang merah. (Bahkan terkadang turis-turis yang melintas sempat belajar sebentar bercocok tanam dengan para petani, mampir ke rumah penduduk dan makan bersama hasil bumi seperti ketela dan singkong yang sudah dimasak). Sejak ada kebakaran hutan beberapa bulan yang lalu, beberapa hewan  turun ke kampung-kampung. bahkan hewan yang jarang ditemui warga saat ini seperti harimau dan babi hutan (celeng). 
     Ketika rombongan dari Eropa tadi berjalan tiba-tiba dari arah hutan muncul seekor babi hutan mengamuk berlari turun menyerang rombongan tadi. seekor babi hutan dengan taring yang panjang dan tajam itu membuat panik turis-turis sehingga mereka berlarian menyelamatkan diri. Suasana ceria berubah menjadi menegangkan. Dengan sigap seorang Pemandu Wisata menghadang babi hutan yang menyerang sehingga si Pemandu mengalami robek di bagian kaki dan dilarikan ke rumah sakit (konon babi hutan tadi ditembak polisi hutan).

 Pengalaman dan Pembelajaran Menjadi Guide Turis Mancanegara.

(Pak Candra (kanan) dan seorang turis) 
 
    "Hari ini agen dari Yogya mengajak inspeksi ke Candi Cetho, Sukuh dan Rute Trekking ....mudah-mudahan acc tinggal tunggu scedule tuk tahun 2023, semoga aman dan lancar doakan ya supaya dapat grup baru"."Aamiin". Demikian bunyi tulisan di Whatsapp baru saya terima. Kesibukan beliau yang sangat menyita waktu namun senang menjalaninya sebagai Guide. Beliau bekerja sebagai Staf di Hotel Komajaya Komaratih. Scedule jadwal dari beberapa agen yang diterima, pekerjaan yang sudah beliau tekuni selama bertahun-tahun selama menjadi Staf hotel tersebut. Sering Pak Candra,  mengajak teman-teman HPI untuk ikut serta memandu tamu. Kata Pak Candra banyak berjumpa dengan tipe dan berbagai karakter tamu hotel jadi sering berhubungan dengan mereka juga dengan agen travel. Jaman dulu direct selling (telpon langsung), tetapi sekarang pakai medsos. Kesannya banyak karena terkadang turis free programme (program tidak mengikat scedule), bisa saya ajak pulang kampung nginep dirumah (Banyumas). Kalau grup dari Belgia, Belanda, Perancis, Jerman, Inggris, Italia, USA', lanjutnya.


Berbagai mata uang yang sudah diterima Pak Candra ketika memandu turis mancanegara

Pak  Candra bersama turis yang dipandu

Saat bawa turis melewati kebun teh, kita berhenti sejenak tuk mempresentasikan cara petik teh, hasil nanti dikumpulkan lalu dikrim ke pabrik untuk diproses. Bahkan mereka praktek petik dengan gembira. (Foto Pak Candra dengan turis dari mix, USA, India, Afrika, China, Irlandia, Jamaica, Afrika dan agen USA)

     Banyak sukanya selama memandu kata Pak Candra, apalagi kita bisa kompak dengan mereka. Kadang ada yang curhat juga. Dukanya kalau ada yang kecelakaan di jalan kita harus bisa mengatasi supaya yang lain juga bisa lanjut tour aman. Usahakan bisa akrab semua juga  banyak candaria. (Foto Pak Candra bersama turis Belanda di Hotel)
(Foto Pak Candra sedang memandu turis dari Belanda di Candi Sukuh)

                                  (Foto Pak Candra di sebuah Resto bersama turis dari Belanda)

Terima kasih bapak Candra Handayani atas info dan masukannya semoga bermanfaat bagi pembaca aamiin, sukses selalu. (Penulis Dewi, Pengelola Perpustakaan, Rumah Belajar dan Info Wisata Edelweis)




Komentar

Postingan populer dari blog ini